Kamis, 03 Desember 2015

Pane (Peralatan Tradisional Suku Rejang)

Salam sahabat.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah S.W.T Aaamiiinnn.
Suku Bangsa Rejang adalah sebuah suku yang mendiami wilayah Bengkulu. Dalam sejarah dikatakan bahwa suku ini berasal dari daerah Pinang Belapis (Lebong). Penyebaran suku ini boleh dikatakan sangat luas. Bahkan, suku Rejang merupakan suku asli Provinsi Bengkulu dan sudah ada sejak sangat lama.
Dalam kehidupan sehari hari, suku Rejang ini tidak berbeda jauh dengan suku lain yang ada di Indonesia. Ada yang bekerja sebagai petani, nelayan, pedagang, bahkan banyak juga yang menjadi Pegawai Negeri. Akan tetapi, boleh dikatakan, mayoritas masyarakat Rejang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertani (berkebun/bersawah).
Biasanya, masyarakat Rejang ini menanami kebunnya dengan berbagai macam tanaman tua, seperti kopi, karet, kakao, kelapa, dan kelapa sawit. Namun ada juga yang bertanam palawija serta tanaman muda lainnya. Untuk lahan sawah, biasanya mereka akan menanam padi sawah. Baik itu sawah irigasi maupun tadahujan.
Untuk mengangkut hasil kebun ataupun sawah, masyarakat Rejang menggunakan sebuah alat tradisional yang berupa anyaman bambu. Alat ini, biasa di sebut pane dalam bahasa Rejangnya, dan beronang dalam bahasa Bengkulu. Cara penggunaannya, hasil pertanian diletakkan di dalam pane/beronang tersebut. Lalu tali yang terdapat pada alat tersebut di sandangkan di kepala. Biasanya, yang membawa atau memikul alat ini adalah kaum perempuan. Karena biasanya, kaum perempuan akan membawa bekal ke ladang/kebun/sawah di pagi hari, serta membawa hasil kebun disore harinya bila sedang masa panen, atau kalau tidak sedang masa panen, biasanya mereka akan membawa kayu bakar di dalamnya ketika pulang ke rumah.

©mintarja_2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar