Salam Sahabat....
Semoga kiranya kita semua dalam keadaan sehat dan senantiasa bersukur dengan segala yang diberikan oleh Allah kepada kita. Sesuai dengan judul postingan di atas, kali ini saya ingin sedikit berbagi pengetahuan mengenai syirik.
Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya,baik dalam dimensi rububiya, mulkiyah maupun ilahiyah, secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.
Dalam dimensi Rububiyah misalnya meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan meraih segala kemanfaatan, atau dapat memberikan berkat, seperti meyakini "Kesaktian Para Wali Allah, sehingga dia minta bantuan kepada mereka untuk menolak petaka atau meraih keuntungan apalagi para wali tersebut telah meninggal dunia.
Dalam dimensi Mulkiyah misalnya mematuhi sepenuhnya para penguasa non muslim bukan terpaksa-disamping menyatakan patuh kepada Allah SWT, padahal pemimpin nonmuslim itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah SWT dan mengharamkan apa yang dihalalkan atau mengajaknya melakukan kemaksiatan.
Dalam dimensi Ilahiyah misalnya berdoa kepada Allah melalui perantara orang yang sudah meninggal dunia.
Adapun pembaggian dari syirik tersebut adalah:
- Syirik Besar, yaitu "Menjadikan bagig Allah sekutu (niddan) yang (dia) berdoa kepadanya seperti berdoa kepada Allah, takut, harap dan cinta kepadanya seperti kepada Allah, atau melakukan sattu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada Allah." (kitab al-qaul as-sadid, as-sa'adi,tt:29). Syirik besar itu ada yang zhahirun jaliyun (nampak nyata) seperti menyembah berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, benda-benda tertentu, mempertuhankan Isa Almasih dan lain-lain; dan ada yang bhatinun khafiyun (tersembunyi) seperti berdoa kepada orang yang sudah meninggal, meminta pertolongan kepadanya untuk dikabulkan keinginannya atau minta disembuhkan dari penyakit, dihindarkan dari bahaya dan lain-lain sebagainya.
- Syirik Kecil, yaitu semua perkataan dan perbuatan yang akan membawa seseorang kepada kemusyrikan. Syirik kecil termasuk dosa besar yang dikhawatirkan akan mengantarkan pelakunya kepada syirik besar. Jika orang yang melakukan syirik kecil meninggal sebelum bertobat, dan di akhirat ternyata Allah tidak berkenan mengampuninya maka ia akan masuk neraka. Diantara amal perbuatan yang termasuk syirik kecil adalah:
- Bersumpah dengan selain Allah
- Memakai azimat (untuk menolak bahaya atau memurahkan rezeki)
- Menggunakan mantra-mantra untuk menolak kejahatan, pengobatan, dan sebagainya
- Sihir
- Ramalan atau perbintangan (Astrologi)
- Bernazar kepada selain Allah
- Menyembelih binatang atau memperssembahkan korban bukan kepada Allah SWT (Ibid, 2004: 70-72)
3. Riya, yaitu melakukan sesuatu ingin dilihat atau ingin dipuji orang lain. Apabila seseorang melakukan sesuatu hanya karena ingin dipuji orang lain, maka ia telah melakukan Syirik Kecil. inilah yang paling ditakuti oleh Rasulullah SAW terjadi pada umatnya. Dalam sebuah hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh muslim, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa di akhirat nanti ada beberapa orang yang dicap oleh Allah SWT sebagai pendusta; ada yang mengaku berjuang pada jalan Allah hingga mati syahid, padahal ia berperang hanya ingin dikenal sebagai seorang pemberani; ada yang mengaku mempelajari ilmu pengetahuan, mengajarkannya dan membaca Al-Quran karena Allah, padahal ia hanya ingin dikenal sebagai orang 'alim dan qori'; ada yang mengaku mendermakan hartanya untuk mencari ridha Allah, padahal dia hanya ingin disebut dermawan.
Untuk itu sahabat, kita harus berhati-hati dalam berkata apalagi bertindak. Jangan sampai kita tergolong dalam golongan yang telah disebutkan di atas. Hendaknya kita benar-benar ikhlas dalam segala hal, agar kita tidak termasuk menjadi orang yang Riya. Semogakiranya kita senantiasa selalu berada di jalan Allah, hingga kita dipanggil oleh-Nya nanti kita sedang berada dalam keadaan Islam dan Khusnul Khotimah. Aaaamiiiinnn ya robbal 'alamin....
Sekian artikel kali ini, dan semoga bermanfaat untuk penulis khususnya, dan semua umat muslim umumnya.
Wassalam.... ^_^
Sumber: Diktat Pendidikan Agama, oleh Abdi Zulkarnain Sitepu, S.Ag., M.Ag
terima kasih ilmunya, sangat membantu sekali
BalasHapus